Friday, February 23, 2007

Sebuah Sirna Abadi

Sirnalah apa yang di langit dan di bumi
Sirna bersama gelora gerimis menebar dingin
Mendongak kepala ke atas mencari ujung hujan
Tak jua bersua rahasia sang langit

Awan sirna bersama hujan
Air sirna bersama uap
Tubuh sirna bersama asmara
Tuhan sirna bersama ruang, waktu dan segala yang bersifat

Cikapundung resah ketika kutulisklan sebuah bait kesirnaan
Keruhnya sirna ditelan gelombang kasar menerjang batuan
Alirannya cepat tertumpah dari ruang hampa
Ketika kata selalu mampu menampung Tuhan

Bandung, 15 desember 2005

No comments: