Friday, February 23, 2007

Ibu di Ujung Pelangi

Tak habis kureguk cawan kedamaian
Kau sediakan di ujung malam yang berdebu
Aku pulang membawa kegagalan
Kau tampar aku dengan senyum memaafkan

Aku enggan merekammu dalam kalimat
Seperti takutku pada malam di ujung petang
Aku malu melukismu dengan dawat
Seperti maluku pada ciuman pertama di awal renung

Kau pasti ingat derita yang kau ajarkan
Dengan derita itu kami ciumi kau sepanjang lelah melanda
Aromamu seolah tenaga mistis yang menyembuhkan
Tak pernah kau gentar walau kadang meirintih sejenak

Bu ajarkan aku lebih banyak lagi
Ajari aku memiliki baja pusaka tanpa karat
Tunjuki aku arah matahari terbenam yang pernah kau datangi
Ah, kau hanya tersenyum, dan senyuman itu mengajarkan aku segalanya

Bu lihatlah, anakmu pulang
Tak ada keagungan disisiku
Hanya kegagalan bersimbah retak
Tapi lihat senyumku Bu,
Aku tersenyum sepertimu
Yakin, tanpa ketakutan!!!!

Bandung, 15 Desember 2005

No comments: