Hari yang gemilang
Mabuk pujian dan sanjungan
Membuat hati terjerembab
Tersungkur ke jurang kenistaan angkuh
Siapa peduli pada sanjungan
Aku hanya peduli pada diriku
Hanya peduli pada diriku yang menjelma
Menelusup ke seluruh jiwa yang setia
Kesombongan adalah panggung kemunafikan
Berjuta malaikat kuikat disebatang salib raksasa
Yang kubuat bagi seluruh agama manusia
Penjelmaan kebaikan yang sudah berwujud kebinatangan
Suara berisik mengganggu di ujung malam
Jiwa yang sendiri, jiwa yang merenung
Tertunduk dikaki para dewa palsu yang bertahta
Tubuh yang haus kekuasaan memeluk kusta hatinya
Kenapa harus kau hancurkan
Bunga tak mungkin pergi bersama kumbang
Hanya harum yang sejati serta madu abadi
Mengalir dari hati yang menderita
Aku disini menelan segala pujian
Senjata manusia paling menakutkan
Keluar dari ruang kegelapan
Kuludahkan kembali ke lantai sambil berseru
Tidak Lagi!!!!
Bandung, 29 Agustus 2005
Friday, February 23, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment