Ah, engkau kaum Manusia
Aku melihat semua mimpi lelap di tembok
Mimpi Tembok lumutan khayal yang terantuk
Dan kita semua, harus tidur di atas dipan terkeras dan terbusuk
Kini kepalku marah dan merangsek
Merangsek dengan garang melawan tembok-tembokku!!
Pecahan batu dan lumut berhamburan dari tembok
Apakah itu bagiku?
Aku menyelesaikannya, harus!!
Karena sebuah bayangan datang menghampiriku
Yang paling sunyi
Yang paling ringan dari segalanya
Datanglah kepadaku
Kemuliaan manusia dewa datang kepadaku
Sebagai sebuah bayang-bayang
Menjelma puluhan , ribuan dan jutaan
Apa yang kau tunggu?
Sujudlah kau dewa-dewa
Dibawah telapak kakiku
Tuhan manusia!!
Palu, 12 Agustus 1997
Friday, February 23, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment