Friday, February 23, 2007

Jiwa yang satu

Ketika suatu hari
Ia bersimpuh dan berteriak
“Aku ingkari Kau, aku telah berselingkuh dengan akal”
Aku menelan ludah, darahku sedang normal

Kurasa dia jujur
Ia tak pernah bersimpuh sebelumnya
Kecuali satu kali
Dulu

Ketika dia sedang mandi
Dan malaikat tiba-tiba melintas
Padahal Jiwanya sedang telanjang
Rahasianya tersingkap
Dia menangis
Hanya jiwa yang satu yang mampu melihat
Akal tidak rintihnya
Kini dia bersimpuh lagi
Karena telah berselingkuh dia dengan akalku

Bandung, 31 Agustus 2005

No comments: