Ketika suatu hari
Ia bersimpuh dan berteriak
“Aku ingkari Kau, aku telah berselingkuh dengan akal”
Aku menelan ludah, darahku sedang normal
Kurasa dia jujur
Ia tak pernah bersimpuh sebelumnya
Kecuali satu kali
Dulu
Ketika dia sedang mandi
Dan malaikat tiba-tiba melintas
Padahal Jiwanya sedang telanjang
Rahasianya tersingkap
Dia menangis
Hanya jiwa yang satu yang mampu melihat
Akal tidak rintihnya
Kini dia bersimpuh lagi
Karena telah berselingkuh dia dengan akalku
Bandung, 31 Agustus 2005
Friday, February 23, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment