Tuesday, September 4, 2007
Tunggulah
Detak waktu berjalan begitu sakit
Meninggalkan kenanganku yang sedang rewel
Bersamamu, tak banyak, tapi hampir saja membunuhku
Gemulaimu selalu memberi isyarat tak berpenghuni
Agustus mengabur di awal September
Itu berarti, aku harus pergi
Banyak yang ingin kukatakan
Namun dihadapanmu hanya diam jua yang memaku
Aku harus berbenah, aku tak mau ketinggalan pesawat
Menapaki koridor bandara, seakan bayangmu menguntit rinduku
Galaulah segala yang teratur
Terbanglah semua yang coba kutahan
Kumatikan ponselku
Bukan karena kehabisan pulsa
Tapi karena aku harus pergi
Tunggulah di Agustus yang sama
Setahun lagi
Jakarta, 3 September 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment