Monday, September 24, 2007

Di Altar Ruperto Carola

Duduk di depan kafe tua Gasthaus Zum Mohren
Segelas cognac cukup mengusir masuk anginku, maklum anak tropis
Seorang musisi jalanan memainkan Gavotte En Rondeau punya Bach
Ingat waktu belajar main gitar dulu, aku tetap tidak mahir-mahir

Sedikit melempar pandang ke Selatan, kastil tua Heidelberg seakan berdiri bersaksi
Bayang Ruprecht, Ludwig, Ott Hainrich melintas samar, lalu hilang berganti perang
Kastil, Tsar Russia, imperium Austria dan Prussia, persekutuan melawan Napoleon
Cognac sudah kuteguk habis, Rondeau berganti Badinerie masih dari Bach

Angin musim panas membuatku sedikit demam
Bangunan khas Gothic yang tua, satu persatu menyita perhatian
Sesekali kujepretkan kamera, mungkin aku ingin punya rumah seperti itu
Tapi seperti biasa, tak pernah nyata, hanya sebaris puisi yang menjadi

Memasuki bagian kota sebelah Timur
Patung the Corn Market Madonna masih setia menggendong anaknya
Disela-sela dadanya tersisip sebuah panah, sang anak menggenggam panji suci
Suci dan perang memang kata yang senang bersenggama, perang suci

Setelah hilir mudik di Heidelberg Brucke
Kulepaskan diri dari keramaian, lengang, langkahku terhenti di Alte Aula
Ornamen tua gaya Baroque seakan menegaskan sakralisme abad purba
Di bagian depan berdiri sebuah altar yang begitu angkuh

Bayanganmu seakan nyata berdiri di atas altar
Ahh andai saja dirimu disini,
Tentu kau bisa memilih, kupeluk dirimu di Heidelberg Brucke
Atau di altar Ruperto Carola

Heidelberg, 23 September 2007

No comments: