Lonceng gereja berdentang sepenuh jiwa
Usia berabad-abad tak membuatnya ringkih
Kagum sempat melintas di kepala
Tapi darah seolah berceceran disetiap dinding yang congkak
Apalah makna semua kekokohan dan keagungan ini
Di bawahnya tertindih para arwah pekerja paksa
Merindukan surga, yang datang tirani
Keagungan religius selalu berjejak darah
Islam, kristen, hindu, dan semua yang bertuhan
Seorang kawan yang muslim merabai pintu gereja
Terkagum-kagum dan khusyuk
Sambil mendongakkan kepala
Mulutnya berbisik ....Subhanallah
Aku beranjak pergi sambil bergumam
Haleluya...... darah dibayar darah!!!
13 April 2007
Marburg-Germany
Wednesday, June 6, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment