Tuesday, December 25, 2007

Mata Yang Terbenam

Bersama matamu yang terbenam
Kau bawa secarik kertas berisikan wangsit
Pesan singkat dari Semar
Pertanda gelisah Manikmaya sang Batara Guru

Bersama matamu yang terbenam
Kau hadirkan petang di nirwana
Senjamu begitu mengagumkan
Namun tak jua kutemukan perbatasannya dengan malam

Aku ingin bersama matamu yang terbenam
Mungkin dapat kulihat rahasia dewata bersamamu
Namun pusaka Trisara begitu cepat menyergap
Wahyu Tejamaya luput dari genggamanku

Oh mata yang selalu terbenam
Lihatlah betapa rindu telah kau hadirkan menjadi kutukan
Aku menyesal telah memandangmu sore sepulang kerja
Seperti sesal Sang Hyang Wenang berbesankan Rekata sang raja kepiting

Giessen, 25 Desember 2007

No comments: